FRONT PEMBELA ISLAM
I.PENDAHULUAN
II.RUMUSAN MASALAH
1. Latar belakang terbentuknya FPI
2. Tujuan FPI
3. Riwayat hidup pendirinya
4. Asas-asas perjuangan FPI
5. Struktur Organisasi FPI
6. Faham keagamaan
III.PEMBAHASAN
1.
Latar Belakang Terbentuknya FPI
Ketika terjadinya
proses reformasi,hapir tidak ada kekuatan sosial dominan yang bisa
mengendalikan gerakan masyarakat.Bahkan,aparat negara juga tidak memiliki peran
yang efektif untuk menjalankan fungsinya sebagai penjaga ketertiban sosial
masyarakat.Yang terjadi adalah munculya anarki sosial,yang ditandai dengan
maraknya kerusuhan diberbagai lapisan masyarakat.Setiap elemen masayrakat pada
saat itu memiliki kesempatan untuk melakukan konsolidasi,membentuk
kelompok-kelompok sosial guna mengekspresikan kepentingan masing-masing.
Dalam suasana dimana kekuasaan yang ada tidak mampu menjalankan fungsinya
secara efektif,setiap kelompok dapat secara bebas memperjuangkan dan
mengekspresikan kepentinganya,sekalipun harus bertentangan dengan aturan
hukum.Konflik sosial yang diwarnai dengan berbagai tindakan kekerasan terjadi
dimana-mana,mulai Aceh,Ambon,Irian,Poso,hingga Sanggau Ledo-Pontianak.Ada
semacam tindakan balas dendam yang dilakukan oleh masyarakat terhadap negara
dan juga terhadap kelompok sosial lainnya yang dianggap sebagai bagian dari
negara.Reformasi merupakan arus balik gerakan sosial,dari dominasi kekuatan
negara kekuatan rakyat.
Oleh karena itu
tiadanya situasi yang kondusif yang tiadanya proses sosialisasi dan konsolidasi
yang memadai,terjadinya arus balik ini tidak menyebabkan timbulnya iklim sosial
politik yang kondusif bagi tumbuhya demokrasi dan justru sebaliknya,menjadi
ajang balas dendam yang melahirkan konflik dan kekerasan sosial.Masing-masing
kelompok saling berebut kepentingan dengan menjadikan reformasi dan demokrasi
sebagai legitimasi bagai tindakan mereka masing-masing.Sekelompok masyarakat
pada masa orde baru merasa ditindas dan diramapas hak-haknya serta diperlakukan
secara tidak adil oleh negara,pada era reformasi mereka bangkit dan melakukan
perlawanan untuk merebut kembali hak-hak mereka yang
terampas.Sebaliknya,kelompok yang dulunya menjadi baagian dari negara berusaha
menggunakan proses reformasi semaksimal mungkin untuk menghilangkan jejak
dengan cara menyamar menjadi pejuang reformasi dan demokrasi.
Umat Islam,sebagai
bagian terbesar dari bangsa ini,merasa bahwa reformasi adalah momentum yang
sangat tepat untuk merebut posisi penting dalam kekuasaan.Ketika proses
reformasi terjadi,sebagian umat Islam menggalang kekuatan untuk mengambil peran
politik yang lebih strategis.Dengan hilangnya kekuatan dn aparaturnya,umat
Islam memiliki kesempatan untuk menawarkan nilai-nilai Islam sebagai alternatif
untuk menjawab problem bangsa tanpa harus khawatir dicurigai sebagai kelompok
ekstrim kanan(kelompok fundamentalis)yang harus diberantas.Bahkan mereka merasa
bangga dengan sebutan-sebutan tersebut.
Selain karena
alasan tersebut,bangkitnya kekuatan Islam jenis ini juga didorong oleh suatu
keinginan untuk menjaga dan mempertahankan martabat islam dan sekaligus umat
Islam.Umat Islam tampaknya selalu bernasib kurang baik,selalu menjadi korban
dari tatanan sosial yang ada Untuk menjaga martabat dan wibawa Islam,kelompok ini memandang perlu
melakukan konsolidasi kekuatan Islam guna membela umat Islam yang diserqang
oleh kelompok lain.Atas dasar ini ,lahirlah laskar-laskar Islam.Laskar-laskar
ini banyak melakukan pelatihan kemiliteran untuk memberi pertlindungan kepada
umat Islam di daerah-daerah konflik dan untuk memberantas kemaksiatan.[3]
Akhirnya, Pada 17
Agustus 1998, bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-53, sejumlah ustadz, kyai, dan ulama,
sebagian besar dari Jabotebek, berkumpul di pesantren al-Umm Ciputat,
Tangerang. Pertemuan ini di maksudkan untuk memperingati dan mensyukuri
nikmatnya kemerdekaan sekaligus membicarakan berbagai persoalan yang terjadi di
masyarakat, mulai dari ketidakadilan sampai dengan hak asasi manusia, dimana
sebagian besar yang menjadi korban adalah umat Islam. Di antara mereka yang
hadir adalah K.H. Cecep Bustomi, Habib Idrus Jamalullail, K.H. Damanhuri, Habib
Muhammad Rizieq Syihab, dan K.H. Misbahul Anam, yang menjadi tuan rumah. Dalam
pertemuan inilah dihasilkan sebuah kesepakatan untuk membentuk sebuah wadah
yang bertujuan menampung aspirasi umat sekaligus mencarikan solusi terbaik atas
persoalan-persoalan diatas. Dan pertemuan tersebut dianggap sebagai hari
kelahiran FPI.[4]
Pemilihan nama”Front Pembela Islam”
untuk organisasi yang baru dibentuk ini memiliki makna tersendiri. Kata “Front”menunjukkan
bahwa organisasi ini selalu berusaha untuk berada digaris depan dan memiliki
sikap tegas dalam setiap langkah perjuangan. Kata”Pembela”mengisyaratkan bahwa
organisasi ini akan berperan aktif dalam membela dan memperjuangkan hak Islam dan umat Islam. Sementara kata
“Islam” mencirikan bahwa perjuangan organisasi tidak terlepas dari ikatan
ajaran islam yang lurus dan benar. Dengan nama “Front Pembela Islam” ,
organisasi ini membela “nilai” dan “ajaran”, bukan orang atau kelompok
tertentu. Artinya, sebagaimana dikatakan Habib Rizieq, pendiri sekaligus ketua
FPI, sangat mungkin organisasi ini membela kelompok non-Muslim, karena menolong
mereka adalah sebagian dari ajaran Islam.[5]
Situasi sosial-politik yang melatarbelaki berdirinya FPI
dirumuskan oleh para aktivis gerakan ini sebagai berikut:
·
Pertama,adanya
penderitaan panjang yang dialami umat Islam Indonesia sebagai akibat adanya
pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa.
·
Kedua, adanya kewajiban bagi setiap
muslim untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta umat
Islam.
·
Ketiga, adanya kewajiban bagi setiap muslim untuk dapat menegakkan amar
ma’ruf nahi munkar.
Dengan mencermati
faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnaya FPI maka tampak jelas bahwa
kelahiran FPI tidak bisa lepas dari peristiwa reformasi sebagai momentum
perubahan sosial politik di Indonesia .Dengan demikian,keberadaan FPI merupakan
bagian dari proses pergulatan sosial-politik yang terjadi di era reformasi.
2.
Tujuan Berdirinya FPI
Sebagaimana tertulis
dalam dokumen risalah historis dan garis perjuangan FPI, tujuan berdirinya FPI
adalah untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
Dlam mencapai amar ma’ruf,
FPI mengutamakan dengan metode bijaksana dan lemah lembut
melalui langkah-langkah :mengajak dengan hikmah(kebijaksanaan, lemah
lembut)memmberi mau’idzah hasanah (nasihat yang baik),dan berdiskusi
dengan cara yang terbaik .Sedangkan dalam melakukan nahi munkar,FPI
mengutamakan sikap yang tegas melalui langkah-langkah:menggunakan
kekuatan/kekuasaan bila mampu dilakukan maka nahi munkar dilakukan
dengan menggunakan hati,yang tertuang dalam ketegasan sikap untuk tidak
menyetujui segala bentuk kemungkaran.
Tujuan lain
terbentuknya FPI adalah untuk membantu pemerintah dalam menumpas problem
sosialkemasyarakatan ,seperti prostitusi,perjudian,serta transaksi miras dan
narkoba.[6]
3.Riwayat Hidup Pendiri
FPI
Nama lengkapnya adalah Habib
Muhammad Rizieq ibn Husein Shihab. Lahir di Jakarta pada 24Agustus 1965,Habib
Rizieq _demikianlah ia biasa dipanggil _berasal dari keluarga Arab yang aktif
dalam pergerakan. Ayahnya, Sayyid Husein,bersama kawan-kawannya pada sekitar tahun
1937, mendirikan Pandu Arab Indonesia (PAI ), suatu perkumpulan kepanduan yang
didirikan oleh orang Indonesia keturunan Arab yang berkedudukan di Jakarta,
yang selanjutya menjadi Pandu Islam Indonesia(PII). Tumbuh di lingkungan
keluarga Arab, Rizieq sejak awal akrab dengan pendidikan agama Islam. Di
samping memasuki sekolah formal, sebagaimanalayaknyamasyarakat Indonesia, orang
tua Rizieq senantiasa menekankan pentingnya agama dalam kehidupan. Oleh karena
itu, selepas SMU Rizieq diharapkan dan ia memenuhinya, melanjutkan pendidikan
di Timur Tengah. Setelah beberapa tahun belajar bahasa arabdan ilmu-ilmu Islam
lainnya di LPIA,Rizieq akhirya bias melanjutkan pendidikannya di Arab Saudi.
Demikianlah, Rizieqkemudian
melanjutkan sekolahnya di jenjang S1di king Saud University, Riyadh, Arab
Saudipada jurusan hukum Islam. Rizieqberhasil menyelesaikan studinya pada
pertengahan 1990. Setelah menamatkat pendidikannya, ia mengajar di sebuah SLA
di Riyadh yang di jalani selama setahun. Pada 1992 ia pulang ke Indonesia. Pada
pertengahan 1993 ia mendapatkan beasiswa S2 di Uiversitas Antar bangsa
Malaysia, namun setelah satu semester ia memutuskan untuk kembali ke tanah air
dan meneruskan kegiatan dakwahnya. Dan kegiatan inlah yang digeluti sampai
sekarang.
Kita memang tidak bisa menunjukkan
bukti adanya hubungan langsung antara latr belakang pendidikan dan kegiatan
keagamaan Rizieq dengan corak keagamaan garis keras FPI.hal yang bisa
dijelaskan disini adalah bahwa kegiatan dakwah yang dilakukannya sepulang daro
Timur Tengah semakin membuatnya bersentuhan dengan persoalan- persoalan social
kemasyarakatan secara lebih intensif. Dan hal inilah yang kemudian mendorongnya
untuk semakin jauh terlibat dalam mengatasi persoalan-persoalan tersebut. Dalam
konteks demikian itulah Rizieq, yang sudah akrab dengan pemikiran dan gerakan
garis keras, tidak hanya menjadi demikian kritis terhadap kondisi yang ada
disekitarnya, tetapi yang terpenting adalah ia lebih memilih cara-cara radikal
dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.[7]
4.Asas-
Asas Perjuangan FPI
FPI merupakan
organisasi lintas organisasi keagamaan dan lintas partai. Sepanjang masih
menganut paham ahlussunnah waljama’ah,
seseorang bisa menjadi anggota FPI. Dalam konteks ini, ahlussunnnah waljama’ah ditafsirkan sebagai paham keagamaan dengan
pengertiannya yang luas meliputi siapapun dan kelompok manapun selama yang
bersangkutan berpedoman pada Alqur’an,
Hadits, Ijma’,dan Qiyas sebagai sumber hukum. FPI mengakui keragaman
madzhab keagamaan seperti yang ada dalam khazanah keilmuan Islam, yaitu madzhab
Hanafi, Maliki,Syafi’I, dan Hambali. Al
qur’an merupkan rujukan utama, sementara sunnah rosul merupakan sumber kedua yang menjadi hujjah agama. FPI merupakan prinsip
perjuangan amar ma’ruf nahi munkar.
Rujukan ini di dasarkan pada dalil Al qur’an yang menyatakan adanya perintah
tersebut(QS.Ali imron[3]:104,110). Dengan landasan tersebut, FPI mencoba
merangkainya menjadi sebuah metode perjuangan. Dalam melakukan metode amar ma’ruf, FPI mengutamakan metode
lemah lembut, sementara dalam menegakkan nahi
munkar mengutamakan metode yang keras dan tegas.
Sementara
pedoman organisasi FPI sebagaimana termaktub dalam AD/ ART jo ART Pasal 3,
disebutkan bahwa beriman kepada Allah adalah tujuan tertinggi, Nabi Muhammad
adalah teladan, Al qur’an adalah pedoman yang tertinggi; jihad adalah jalan
hidup yang harus ditempuh; dan syahid adalah cita-cita yang senantiasa
didambakan. Atas dasar pedomanini,lahir sebuah sembohyan yang terkenal,”hidup
mulia atau mati syahid.[8]
5. Struktur Organisasi FPI
Organisasi FPI
berorientasi pada gerakan maka ia tidak mempedulikan format dan bentuk
kelembagaan. Mekanisme organisasi juga tidak ditemtukan secara rinci dan baku,
tetapi ditetapkan secara temporal dan kondisional sesuai dengan kebutuhan
gerakan. Sementara pemimpin gerakan memiliki otoritas penuh untuk mengambil
kebijakan dan menentukan arah pergerakan kelompok ini. Struktur organisasi
terbagi menjadi tiga :struktur utama, pusat dan daerah, dan struktur pos
komando.
Untuk
merealisasikan tujuan organisasi, dan dalam uapaya memaksimalkan kerja
organisasi, yakni jama’ah FPI dan Laskar FPI. Jama’ah FPI ini melaksanakan
kegiatan social keagamaan, seperti pengajian, bakti social dan pendidikan.
Sedangkan Laskar FPI bertugas melakukan pressure fisik untuk memberantas
kemaksiatan secara langsung,seperti penyerbuan tempat hiburan, sweeping, dan
demonstrasi. Laskar ini lebih menyerupai militer atau milisi dibawah komando sang
ketua umum FPI, Habib Rizieq.[9]
6.
Faham Keagamaan FPI
Azaz FPI adalah
Islam ala Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja).Menurut para pemimpin FPI
,Aswaja yang dipahami oleh FPI tidaklah sama dengan yang dipahami oleh kalangan
NU maupun Muhammadiyah.Aswaja yang dipahami para aktivis FPI lebih mendekati
pemahaman Aswaja menurut kelompok Salafi yang dipimpin oleh Ustadz Ja’far Umar
Thalib di Yogyakarta.Mmenurut kelompok ini,Aswaja adalah mereka yang telah
sepakat untuk berpegang dengan kebenaran yang pasti sebagai mana tertera dalam
Al-Qur’an dan al-hadits dan mereka itu adalah para sahabat dan tabi’in.
Terdapat enam hal
yang dijadikan alasan mengapa
kaum Salafi,dimana FPI termasuk didalamnya ,selalu merujuk kepada para sahabat
antara lain:
1.
Para sahabat nabi adalah orang-orang yang dicintai Allah dan mereka pun
sangat cinta kepada Allah(QS.al-Fath[48]:18)
2.
Para sahabat nabi adalah umat yang adil,yang dibimbing langsung oleh
Rasulullah dan menjadi pembimbingt sekalian umat manusia setelah rasul
meninggal(QS.al-Baqarah[2]:143)
3.
Para sahabat adalah teladan utama setelah nabi (QS.al-Baqarah[2]:137)
4.
Kebaikan para sahabat tidak mungkin disamai(hadits nabi)
5.
Para sahabat adlah sebaik-baiknya generasi penerus(hadits nabi)
6.
Para sahabat nabi adlah orang-orang pilihan yang diciptakan Allah untuk
mendampingi nabi-Nya.
Menurut kelompok
ini,mengikuti jejak kaum salafus shalih harus dilakukan secara
total,tanpa reserve.Apa yang dipahami ,dilakukan,dan difatwakan oleh
para sahabat yang tercermin dalam diri para pemimpin agama diikuti secara utuh
dan apa adanya,tidak mengurangi dan juga tidak menambah.Hal ini meliputi bidang
akidah,hukum ,dan tingkah laku keseharian,seperti cara berpakaian
,makan,minum,dan shalat.Hal-hal inilah yang membedakan faham Ahlussunah wal
Jamaah yang dianut oleh FPI dan kelompok Salafi pimpinan Ja’far Umar Thalib
dengan paham Ahlissunah wal Jamaah yang dipahami kalangan NU dan
Muhammadiyah. Meskipun paham Aswaja kelompok FPI dengan kelompok Salafi
memiliki kesamaan,namun didalam penerapannya terdapat perbedaan.
Dalam paparan
diatas tampak jelas bahwa paham keagamaan FPI tergolong bersifat
skripturalis-simbolis,menjaga otentisitas ajaran sampai pada dataran yang
paling simbolik,meski hal itu harus dilakukan dengan melanggar substansi dari
ajaran itu sendiri.Dalam pemahaman kelompok ini .tidak ada pembagian antara
yang usul(pokok) dan yang furu’(cabang),antara yang substansif dan yang
simbolik.Pembagian urusan agama dalam dua tataran seperti itu dipandang sebagai
bid’ah.Menurut mereka,semua persoalan agama,baik yang usul maupun yang
furu’,baik yang simbolik maupun yang substantif adalah penting, terlebih lagi
menghidup-hidupkan sunnah nabi adalah sesuatu yang sangat penting meski pada
dataran yang paling simbolik sekalipun.[10]
IV. KESIMPULAN
FPI adalah salah satu organisasi atau gerakan
yang didirikan sebagai respon terhadap kondisi social politik Indonesia,y
pada17 Agustud 1998 resmi didirikan dan Muhammad Habib Rizieq sabagai
pelopornya sekaligus sebagai ketua umum FPI , dalam upaya untuk menegakkan amar
ma’ruf nahimunkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran). Dalam
metode amar ma’ruf mereka menggunakan metode lemah lembut, sementara dalam
menegakkan nahi munkar mengutamakan metode yang keras dan tegas yaitu dengan merazia tempat-tempat hiburan yang mereka
anggap sebagai sarang kemaksiatan seperti klub malam,diskotik,kafe,dan kasino.
V. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami
paparkan tentang gerakan FPI(Front Pembela Islam), semoga bermanfa’at bagi
pembaca pada umumnya dan bagi pemakalah pada khususnya. Dan tentunya makalah
ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu saran kritik yang bersifat
konstruktif, guna memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Zastrouw.Gerakan
Islam Radikal.Yogyakarta:PT LKis Pelangi Aksara.2006
Jamhari,dkk.Gerakan salafi Radikal di Indonesia.Jakarta:PT Raja grafindo
persada.2004
Zada,khamami.Islam
Radikal.Jakarta:PT Teraju.2002
http://vrrizal.blogspot.com/2012/05/sejarah-berdiri-fpi.html
di akses pada tanggal 10 desember 2012
[1] Jamhari, Jajang Jahroni,Gerakan
salafi radikal di Indonesia,Jakarta,PT
Raja grafindo persada,2004,hlm.129.
[2] Khamami Zada,Islam radikal,Jakarta,PT
Teraju,2002,hlm.95-96.
[3] Al-Zastrouw Ng,Gerakan Islam
Simbolik,Yogyakarta:PT LKiS Pelangi Aksara ,2006,hlm:85-88
[4] Jamhari, Jajang Jahroni,Gerakan
salafi radikal di Indonesia,Jakarta,PT
Raja grafindo persada,2004,hlm:129-130
[6] Al-Zastrouw Ng,Gerakan Islam
Simbolik,Yogyakarta:PT LKiS Pelangi Aksara ,2006,hlm:90-92
[7] Ibid.,138-140
[8]Vrrizal,sejarah- berdiri-fpi
,http://vrrizal.blogspot.com/2012/05/sejarah-berdiri-fpi.html di akses pada tanggal 10 desember 2012
9 Al-Zastrouw Ng,Gerakan Islam
Simbolik,Yogyakarta:PT LKiS Pelangi Aksara ,2006,hlm:93-95
[10] Al-Zastrouw Ng,Gerakan Islam Simbolik,Yogyakarta:PT LKiS Pelangi
Aksara ,2006,hlm:97-101
Mohon ijin mengcopa di fb, bagi sebuah tread yg saat ini memaki-maki FPI... Tujuan agar ybs lebih objektif. Terima kasih
BalasHapusFPI didirikan 17 Agustus 1998 di Pesantren Al-Umm Ciputat, Tangerang
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKetika terjadinya proses reformasi,hapir tidak ada kekuatan sosial dominan yang bisa mengendalikan gerakan masyarakat.
BalasHapusLukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia
smm panel
BalasHapusSMM PANEL
iş ilanları
instagram takipçi satın al
https://www.hirdavatciburada.com/
BEYAZESYATEKNİKSERVİSİ.COM.TR
servis
JETON HİLE İNDİR